Rangkaian Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber kreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual secara perdana pada 31 Mei 2021.

Makassar, 31 Mei 2021 – Rangkaian Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber kreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual secara perdana pada 31 Mei 2021. Kolaborasi ketiga Lembaga ini, khusus pada penyelenggaraan Literasi Digital pada wilayah Sulawesi. Sebagai kegiatan pembuka, menghadirkan beberapa narasumber di antaranya, Devie Rahmawati selaku Pengajar Tetap Vokasi Universitas Indonesia, Coach Fiko Adriansyah selaku GRATYO – Certificated Business Coach Strategist Partner of Coach Yohanes G. Pauly, Rijal System selaku Content Creator dan Indra Imel selaku Senior Creative Assistant atau Produser Program IRADIO Makassar. Kegiatan kali ini memiliki tema yaitu ‘Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital dalam Media Sosial’ dan diikuti oleh 515 peserta.


Kegiatan diawali dengan menampilkan video sambutan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastuktur digital tidak berdiri sendiri, jadi saat jaringan internet sudah teredia harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif.”, terang Joko Widodo. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumber oleh moderator kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. 


Narasumber pertama yang menyampaikan materinya ialah Devie Rahmawati dengan materi ‘Kemajuan Teknologi Memudahkan Manusia Untuk Bisa Mengakses Segala Informasi’. Menurut Devie di balik kemudahan masyarakat saat ini dalam mengakses, atau membagikan pendapatnya akan terekam secara rapi dalam rekam jejak digital yang pastinya berdampak bagi masyarakat itu sendiri. Devie memperlihatkan beberapa kasus rekam jejak yang negatif dari berbagai bidang. Devie juga menjabarkan akibat dari memiliki rekam jejak negatif berdasarkan kasus tersebut. Devie mengatakan, “Saat ini penting memperhatikan rekam jejak karena menurut Survey Collage tahun 2021, rekam jejak mempengaruhi proses perekrutan kerja karena dengan kemajuan teknologi digital seperti saat ini banyak perusahaan menggunakan media sosial untuk mencari kandidat pekerja.”, Devie juga membagikan tips cara menciptakan rekam jejak yang positif beserta manfaatnya.


Narasumber kedua yang menyampaikan materi ialah Coach Fiko Adriansyah dengan membahas ‘Etika Bebas Namun Terbatas Berekspresi di Media Sosial’. Coach Fiko berfokus dengan pertanyaan ‘Bagaimana Kita Berekspresi Namun Tetap Baik Di Media Sosial’. Coach Fiko mengatakan sebelum membuat postingan, mulailah dengan mengetahui apa tujuan mem-posting konten tersebut, siapa audiensnya, dan dimana konten tersebut akan dipublikasikan. Selain itu Coach Fiko juga berpesan agar peserta dapat mem-posting konten yang dipahami dan dikuasai dengan begitu berekspresi di media sosial akan lebih nyaman, memunculkan persepsi positif dan berguna bagi orang lain.


Selanjutnya pada kegiatan ini juga menghadirkan Key Opinion Leader yaitu Rijal System yang memiliki lebih dari tujuh puluh ribu followers. Rijal memaparkan materinya berdasarkan pengalamannya sebagai content creator. Rijal menyampaikan materi mengenai Digital Act dimana Rizal memaparkan bagaimana bersosial media dengan bijak bukan hanya sekedar mencari like, komen serta followers atau subscriber namun juga memiliki isi yang berbobot.


Narasumber terakhir yaitu Indra Rukmana Imel yang memberikan materi mengenai Digital Savety atau bahaya rekam jejak digital. Menurut Indra, jejak digital tidak bisa disepelekan karena jejak digital dapat dilihat sebagai representasi dan juga mempengaruhi reputasi seseorang. “Tidak hanya berbahaya bagi reputasi pekerjaan seseorang namun juga berbahaya jika terjadinya kejahatan digital seperti pencurian identitas, penyalahgunaan akun dan sebagainya.”, jelas Indra. Di akhir penyampaian materinya Indra menyampaikan pesan agar peserta dapat meninggalkan jejak digital yang baik dan positif.


Setelah pemaparan materi oleh keempat narasumber, kegiatan Literasi Digital dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diarahkan oleh moderator. Terlihat antusiame dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber berkaitan dengan tema dan materi yang telah disampaikan. Enam peserta beruntung, akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp. 100.000,- untuk setiap pesertanya.


Kegiatan Literasi Digital mendapatkan apresiasi dan dukungan dari semua pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan pastinya mengedukasi para peserta webinar. Kegiatan Literasi Digital ini disambut positif oleh masyarakat khususnya Sulawesi. “Kegiatannya sangat positif dan saya mendapatkan banyak ilmu baru khususnya dalam penggunaan media sosial, narasumbernya juga sangat edukatif, kedepannya semoga dapat  diperbanyak kegiatan-kegiatan seperti ini agar masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial atau media digital lainnya.”, ujar Imam Birawa yang merupakan salah satu peserta dari kegiatan Literasi Digital di Makassar. 


Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.


***