Industri furnitur dan kerajinan Indonesia optimis kegiatan industri akan berjalan membaik pada kuartal-IV 2020 hingga tahun depan. Optimisme mulai diperlihatkan di wilayah Jawa Timur yang melaporkan nilai ekspor olahan kayu dan furnitur pada bulan Januari 2020 sebesar $146,21 juta. Pada bulan Februari 2020 dan Maret 2020, nilai ekspor naik secara berturut-turut sebesar $155,06 juta dan $161,92 juta, berdasarkan data Pusdatin Kementerian Perindustrian Republik Indonesia . Meskipun di bulan April dan Mei nilainya sempat turun namun di bulan Juni nilai ekspor kembali naik. Tren positif ini juga dilaporkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang mencatat ekspor furnitur pada bulan Juni 2020 hingga Agustus 2020 terus meningkat meskipun di tengah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Jakarta, 13 November 2020Industri furnitur dan kerajinan Indonesia optimis kegiatan industri akan berjalan membaik pada kuartal-IV 2020 hingga tahun depan. Optimisme mulai diperlihatkan di wilayah Jawa Timur yang melaporkan nilai ekspor olahan kayu dan furnitur pada bulan Januari 2020 sebesar $146,21 juta. Pada bulan Februari 2020 dan Maret 2020, nilai ekspor naik secara berturut-turut sebesar $155,06 juta dan $161,92 juta, berdasarkan data Pusdatin Kementerian Perindustrian Republik Indonesia[1]. Meskipun di bulan April dan Mei nilainya sempat turun namun di bulan Juni nilai ekspor kembali naik. Tren positif ini juga dilaporkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang mencatat ekspor furnitur pada bulan Juni 2020 hingga Agustus 2020 terus meningkat meskipun di tengah Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).


Data dari Global Trade Atlas (2020) juga mencatat ekspor furnitur dari Indonesia ke Amerika Serikat periode Januari-Mei 2020 sebesar $582,11 juta. Jumlah ini meningkat 51,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar  $384,82 juta dan peningkatan ini terjadi di bulan Mei ketika era new normal mulai berjalan[2]. Data-data ini menunjukkan masih adanya kesempatan dan kinerja industri furnitur dan kerajinan dalam perekonomian Indonesia. Masa pandemi dan situasi new normal tidak menghalangi kegiatan ekspor untuk terus berjalan. Produk-produk buatan Indonesia masih diminati dan diterima oleh pasar internasional. Apalagi imbas perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menciptakan peluang bagi produk Indonesia untuk dapat memperluas ekspansi pasar ekspor sehingga turut medorong pemulihan ekonomi nasional.


Tren positif ini juga diamini oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) yang memproyeksikan industri furnitur dan kerajinan akan terus membaik hingga akhir 2020. Di semester II tahun 2020 ini dimulai masa transisi dan meningkatnya permintaan produk furnitur Indonesia dari pasar global. “Industri mebel dan kerajinan saat ini masih tetap eksis dan menghasilkan devisa bagi negara di saat sektor ekonomi lainnya terkena krisis. Industri mebel dan kerajinan nasional juga merupakan industri yang sangat penting mengingat industri ini merupakan bantalan ekonomi yang kuat untuk kondisi ekonomi saat ini dan menjadi jalan keluar negara dalam penyerapan tenaga kerja. Kami meyakini bahwa industri ini akan terus mengalami pertumbuhan. Dengan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang terampil menjadikan industri ini industri yang tangguh dan bisa bertahan,” terang Abdul Sobur, Presidium HIMKI.


Peritel di pasar global meyakini bahwa pandemi saat ini dapat teratasi pada awal 2021, sekitar bulan Februari-Maret. Hal ini membawa harapan bagi para pengrajin furnitur dan kerajinan lokal untuk dapat meningkatkan penjualannya secara optimal pada awal tahun depan. Ditambah lagi dengan kehadiran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang akan kembali digelar pada bulan Maret 2021.


IFEX yang dikenal sebagai pameran furnitur terbesar di Indonesia dan kawasan regional siap hadir kembali pada 11-14 Maret 2021 mendatang bertempat di JIExpo, Kemayoran. Selama ini IFEX kerap menjadi acuan pasar furnitur Asia Tenggara sebagai tempat bertemunya para pengrajin lokal terbaik dengan para international buyers. IFEX telah berhasil membuka jalan bagi pertumbuhan industri furnitur nasional. Hadirnya ribuan buyers dan pengunjung dari dalam dan luar negeri memberikan kesempatan emas bagi para pemain industri furnitur lokal untuk menunjukkan produk terbaik mereka. Tahun lalu, gelaran IFEX 2019 berhasil menarik sekitar 12 ribu pengunjung dan meraih transaksi on-the-spot sekitar US$370 juta.


Pameran furnitur kerjasama dari Dyandra Promosindo dengan HIMKI ini meyakini jalannya acara akan berjalan lancar bahkan persiapannya sudah mulai dari sekarang dengan kembali mengajak para pemain industri furnitur dan kerajinan Indonesia untuk kembali berpartisipasi di IFEX 2021. IFEX juga tetap berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi dalam industri furnitur dan kerajinan nasional. Komitmen ini juga ditunjukkan dengan mengadakan product showcase di situs IFEX. Meskipun tahun ini IFEX tidak diseleggarakan karena pandemi Covid-19, namun IFEX tetap memfasilitasi antara pengrajin lokal dengan international buyers untuk tetap dapat menampilkan produk-produk mereka dan melakukan transaksi bisnis di product showcase IFEX. Pihak penyelenggara berharap penyelenggaraan IFEX 2021 nantinya kembali dapat berjalan secara offline, aman, dan nyaman dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku dan arahan dari pemerintah.


“Kami antusias untuk kembali menyelenggarakan IFEX pada tahun depan. IFEX sudah menjadi tujuan utama para pelaku industri furnitur dunia yang ingin mencari produk berkualitas maupun partner bisnis di Indonesia. Kami sudah mulai melakukan persiapan untuk perhelatan IFEX 2021. Diharapkan tahun depan situasi kian memulih, sehingga kegiatan ekonomi dan pameran dapat terlaksana dengan baik. Dan IFEX dapat berlangsung secara maksimal untuk memfasilitasi pertemuan bisnis antara seller dan buyers,” ujar Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.


Informasi terkini mengenai penyelenggaraan IFEX 2021 dapat dilihat di Instagram @ifex_id dan situs https://ifexindonesia.com/.



[1] http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/geliat-ekspor-industri-furnitur-jatim-di-masa-pandemi-covid-19

[2] idem